• Twitter
  • Technocrati
  • stumbleupon
  • flickr
  • digg
  • youtube
  • facebook

Follow our Network

Alvin si Salmon

0

Label:


Mungkin sudah banyak artikel/tulisan yang mengisahkan tentang mereka. Perjuangan mereka untuk melanjutkan kehidupan. Perjuangan untuk memenuhi satu kata “regenerasi…keberlangsungan”; keberlangsungan sebuah siklus kehidupan.
Akhirnya sebuah kehidupan akan dimulai…
Si Salmon lahir di kasur berkerikil di sungai yang jauhnya 1-70 mil (16-1200 km) dari laut. Bertelur di musim gugur, menetaskan telur selama musim dingin. Sekitar satu bulan, setelah mereka disimpan di mata kerikil, telur menetas; si salmon mulai bermunculan satu-persatu. Hal ini biasanya terjadi pada
akhir November atau Desember awal.
Pada akhir musim dingin, telur menetas menjadi alevins (si salmon kecil) selanjutnya kia akan sebut si Alvin, makhluk kecil dengan mata besar yang melekat pada kantung orange cerah. Mereka tumbuh dengan cepat selama tiga sampai empat bulan.
Sekarang si Alvin kecil sudah tumbuh kira-kira sekitar satu inci (2,5 cm) panjangnya; mereka makan dan tumbuh, berkisar selama satu tahun atau lebih di sungai atau danau didekatnya.
Waktu berjalan, tak terasa usianya kini menginjak satu tahun…
Saatnya untuk berenang ke laut. Di laut mereka menghabiskan jumlah waktu yang bervariasi berkisar antara lima tahun-nan, makan dan tumbuh dengan pesat di dasar laut. Tidak semua telur bisa sampai pada fase ini, karena sebagian akan mejadi makanan hewan lain...,seleksi dan kebijaksanaan alam
Lima tahun itupun berlalu…, dan si Alvin kecil ini telah tumbuh menjadi Alvin dewasa; siap melaksanakan kewajiban. Pada awal musim panas jatuh tempo tahun, mereka mulai kembali ke rumah (mudik, tapi bukan lebaran melainkan musim bertelur sudah tiba), ke sungai dimana mereka berasal.
Merupakan fase krusial bagi si Alvin dewasa…
Dimulai perjalanan yang berat, penuh kerikil tajam, bagai jutaan sayatan pedang (mungkin bisa dikatakan demikian, saking kerasnya perjuangan mereka) Subhanallah…system navigasi yang luar biasa..canggih. Karunia Allah Penguasa Alam Semesta.
Di depan adalah perbatasan antara air asin dgn air tawar..
Si Alvin berhenti makan saat mereka memasuki air tawar (berpuasa), tinggal lemak tubuh yang tersimpan, sebagai bekal. Mereka berenang selama berminggu-minggu melawan, jatuh, hambatan, kayu dan batu sampai, memar, goresan serta hadangan para beruang, juga pemangsa-pemangsa lain yang selalu siap 100%; siap untuk memangsa dan mengoyak tubuh mereka yang kelelahan.
Alhamdulillah…,sekarang mereka mencapai perairan sungai yang tenang tempat di mana mereka lahir. Dan di tempat itu pula mereka akan melahirkan, sebagaimana generasi pendahulu mereka; melahirkan generasi baru sebagai penjaga “amanat” Tuhan Seluruh Alam, Allah Azza wa Zalla.
Perjalanan sejauh 1.000 mil (1.600 km) ke hulu; perjalanan selama 3-4 bulan lamanya, menuju satu tempat; tempat dimana akan lahir generasi-generasi baru…
Akhirnya si Alvin & pasangannya bertelur..,kemudian menutup telur dengan kerikil, dan tetap berenang di sekitar sarang, menunggui telur-telur sampai akhirnya mereka mati beberapa hari kemudian; mati setelah menjalankan tugas dan kewajiban yang berat dan melelahkan; lahirnya generasi baru…
...
Saudaraku..
Begitulah kira-kira perjuangan untuk melahirkan generasi-generasi baru; Generasi yang siap melanjutkan risalah Rasulullah SAW; Perjuangan sampai batas akhir kemampuan; Sampai dunia ini tak sanggup lagi menampung kemuliaan dan keagunggan-Nya
Ya…Butuh berlipat-lipat semangat, Berlipat-lipat tekad..; Berlipat-lipat sumberdaya, waktu, tenaga, dan biaya..; Berlipat-lipat jiwa yang siap berkorban dan Syahid di jalan-Nya InsyaAllah…kita adalah bagian dari orang2 yang dimaksud itu..

SHOHIBUL 223

Comments (0)

Posting Komentar

Tafadhal for give comment