Ada seorang anak meng-amin-i al-Fatihah yang dibaca imam dengan suara keras, padahal ia shalat di belakang imam persis dan di antara barisan para orang tua.
Selesai shalat, Imam berkomentar bahwa anak ini terlalu panjang membaca ‘amin’nya dan dengan suara yang paling tinggi sendiri sampai terdengar oleh orang yang berada di luar masjid. Maka imam menasehati anak tersebut agar merendahkan suaranya. Dengan segera anak tersebut menjawab:
“Aku tahu hal ini salah, tapi ayahku sedang tidak shalat dan tidak mendengar nasehatku, aku meninggikan suara ini bertujuan agar ayahku mendengarkanku, mengingatku, dan melembut hatinya dan kembali kepada Allah.”
Imam senior kagum terhadap anak kecil ini karena ingin memelihara hidayah orang tuanya. Lalu sebagian jamaah yang berada di masjid itu berkunjung kepada orang tuanya dan menceritakan kisah anaknya. Ayah anak tersebut tersentuh dan kemudian iertobat kepada Allah serta menjadi orang yang sering ke masjid. (Sumber: Athfal lakin Du’ah)
Sumber: dakwatuna.com
Selesai shalat, Imam berkomentar bahwa anak ini terlalu panjang membaca ‘amin’nya dan dengan suara yang paling tinggi sendiri sampai terdengar oleh orang yang berada di luar masjid. Maka imam menasehati anak tersebut agar merendahkan suaranya. Dengan segera anak tersebut menjawab:
“Aku tahu hal ini salah, tapi ayahku sedang tidak shalat dan tidak mendengar nasehatku, aku meninggikan suara ini bertujuan agar ayahku mendengarkanku, mengingatku, dan melembut hatinya dan kembali kepada Allah.”
Imam senior kagum terhadap anak kecil ini karena ingin memelihara hidayah orang tuanya. Lalu sebagian jamaah yang berada di masjid itu berkunjung kepada orang tuanya dan menceritakan kisah anaknya. Ayah anak tersebut tersentuh dan kemudian iertobat kepada Allah serta menjadi orang yang sering ke masjid. (Sumber: Athfal lakin Du’ah)
Sumber: dakwatuna.com
Comments (0)
Posting Komentar
Tafadhal for give comment